Sabtu, 05 Desember 2015

DALIL-DALIL EKSISTENSI KEBERADAAN TUHAN



DALIL-DALIL EKSISTENSI KEBERADAAN TUHAN

A.Kosmological Theory
            Kosmological theory adalah membuktikan keberadaan Allah SWT dari penciptaan alam semesta ini. Alam semesta yang luas ini pasti ada karena adanya sang pencipta. Banyak teori dari para ahli yang menerangkan bagaimana alam semesta ini dapat terjadi dan terbentuk karena tidak mungkin alam semesta ini ada karena semua kebetulan saja.
            Kita dapat mengetahui bahwasannya sesuatu itu ada pasti  ada sebab yang melatarbelakanginya. Adanya sesuatu karena pasti ada yang mengadakan, adanya perubahan pasti karena ada yang merubah. Mustahil sesuatu itu ada dengan sendirinya. Kausalitas inilah yang saya simpulkan mampu membuktikan bahwa sebab adanya alam semesta ini adalah Tuhan.

            Tidakkah orang-orang kafir mengerti bahwa langit dan bumi semula berpadu (sebagai satu kesatuan dalam penciptaan), lalu keduanya Kami pisahkan? Dari air Kami jadikan segalanya hidup. Tidakkah mereka mau beriman juga?” (Surat al-Anbiyaa‟, 30)

            Teori Ledakan Dahsyat ini menunjukkan bahwa pada awalnya, semua obyek di alam semesta merupakan satu bagian dan kemudian terpisah-pisah. Kenyataan ini, yang ditunjukkan dengan teori Ledakan Dahsyat, dinyatakan dalam Al-Qur'an 14 abad lalu, ketika manusia masih memiliki pengetahuan yang amat terbatas tentang alam semesta.





B.Teleological Theory
            Merupakan pembuktian adanya sang pencipta dilihat dari keteraturan alam semesta yang tersusun sehingga dilihat oleh makhluk hidup sebagai sebuah estetika keindahan yang tidak mungkin dapat dibuat oleh sesuatu yang lemah melainkan sesuatu yang lebih besar yang melebihi keindahan tersebut. Keteraturan ini mustahil berjalan dengan sendirinya, tanpa ada yang mengatur. Itulah Tuhan.

“Dia yang menciptakan tujuh langit berlapis-lapis; tak akan kau lihat ketidakseimbangan dalam ciptaan (Allah) Yang Maha Pemurah. Balikkanlah pandanganmu sekali lagi, tampakkah olehmu ada yang cacat? Lalu ulanglah pandanganmu sekali lagi; pandanganmu akan berbalik kepadamu, letih dan membingungkan.” (Surat al-Mulk, 3-4)

Dari ayat diatas sudah sangat jelas disebutkan bahwasannya Allah SWT menciptakan segala sesuatu dengan sangat baik tanpa ada cacat bahkan manusia didalam ayat tersebut jelas disebutkan tidak akan mampu membuat bahkan memikirkan bagaimana alam semesta ini dapat tercipta.

“Maka apakah mereka tidak melihat akan langit yang ada di atas mereka, bagaimana Kami meninggikannya dan menghiasinya dan langit itu tidak mempunyai retak-retak sedikitpun ?” (Q.S. Qaaf: 6)

Ia menurunkan (dari waktu ke waktu) hujan dari langit sesuai dengan ukuran, dan Kami hidupkan dengan itu daerah yang sudah mati. Demikian juga kamu akan dibangkitkan (dari kematian).” (Surat az-Zukhruf, 11)

C.Ontological Theory
            Ontological teory ialah pembuktiaan adanya tuhan dari hakikat segala sesuatu yang ada dimuka bumi baik fisik maupun metafisik. Saya beranggapan hakikat itu adalah realitas, artinya kenyataan yang sebenarnya. Kita dapat mengetahui hakikat dari esensi sesuatu jika kita mampu merenungi secara mendalam apa penyebab atau pengertian sesuatu itu.     
            “Maka terangkanlah kepada-Ku tentang air yang kamu minum. Kamukah yang menurunkannya dari awan ataukah Kami yang menurunkan? Kalau Kami kehendaki, niscaya Kami jadikan dia asin, maka mengapakah kamu tidak bersyukur?” (Surat Al Waqi‟ah: 68-70).

D.Moral Theory
            Tindakan manusia adalah pernyataan kehendak manusia. Manusia bertindak dengan memilih diantara berbagai kemungkinan baik atau buruk, menderita atau bahagia, senang atau sedih. Tindakan ini dapat terjadi karena kita ketahui bahwasannya terjadi  persentuhan dengan suara hati. Manusia menyadari bahwa ia berkewajiban mutlak untuk berbuat baik dan benar. Suara hati bagaikan panggilan dari suatu realitas yang terdapat pada diri seseorang. Realitas kesucian, mutlak dan personal inilah yang sebenarnya dimiliki aloh sesuatu yang besar yaitu Tuhan.

"Dan sebutlah (nama) Tuhanmu dalam hatimu dengan merendahkan diri dan rasa takut, dan dengan tidak mengeraskan suara, di waktu pagi dan petang, dan janganlah kamu termasuk orang-orang yang lalai." (QS. Al-A’raaf, 7: 205)
           
"(Yaitu) orang-orang yang mengingat Allah sambil berdiri atau duduk
atau dalam keadaan berbaring dan mereka memikirkan tentang
penciptaan langit dan bumi (seraya berkata): "Ya Tuhan kami,
tiadalah Engkau menciptakan ini dengan sia-sia. Maha Suci Engkau,
maka peliharalah kami dari siksa neraka.
(QS. Ali ‘Imraan, 3:191)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Diabolisme Salman Rushdie dan Ahok

ANTARA SALMAN RUSHDIE DAN AHOK Oleh: Dr. Adian Husaini Tahun 1988, dunia Islam digegerkan oleh seorang bernama Salman Rushdie. Kisahnya ...